Pundaknya Berat

 Semakin hari rasanya emang selalu dipenuhi oleh ekspektasi-ekspektasi orang-orang. Kalau ditanya semakin bertambahnya usia dan semakin tahun ke tahun menginginkan apa, kayanya aku cukup jawab mau tetap waras aja sih. Mungkin satu tahun kebelakang ini aku adalah perempuan yang penuh dengan ambisi, penuh dengan ekspektasi. Tapi nyatanya, justru bukan ketenangan yang aku dapatkan. Bayanganku dulu ketika aku sering sekali bergelut dengan ambisi dan juga ekspektasi, hal itu akan membuat aku semakin tenang kedepannya. Ternyata aku salah, justru ketenangan yang aku rasain saat ini adalah ketika aku berhasil untuk tidak menaruh ekspektasiku ke siapa-siapa bahkan ke diriku sendiri. Ke Tuhan? Ya, so pasti.

Semakin bertambahnya usia ya ternyata menjalankan kehidupan secara slow living itu adalah hal yang sangat diinginkan dan justru itu adalah sebuah keharusan sepertinya. Rasanya dengan keadaan yang sekarang jadi lebih enjoy, pekerjaan juga cepat selesai. Sebenarnya kembali lagi sih ”apa yang mau kita cari di dunia ini?” Sebenarnya nih kunci daripada semuanya itu ya pelan-pelan aja asal konsisten. Kaya, pasti semuanya akan selesai kok. Dan ya, yang bikin sulit dari semua ini adalah tuntutan kita dari orang-orang sih, orang tua pastinya, sandwich generation. Mau pasrah juga ngga pasrah-pasrah banget, tapi lebih ke percaya karena kita udah menjalankannya dengan baik.


Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah Hilang

Penerimaan dan Kesembuhan

Tumbuh Menjadi Anak Broken Home