Awal yang baik.
2024 kemarin merupakan tahun yang penuh dengan ekspektasi dan juga ambisi kehidupan. Diri kecil ini yang awalnya hanya menjadikan impian hanyalah sebuah impian, tapi di 2024 sudah berani untuk melangkah. Ngga tau kenapa banyak banget faktor yang menjadikan tahun 2024 merupakan awal yang baik. “Kamu kan enak, anaknya percaya diri”. Kata mereka yang hanya melihat aku dari katanya. Orang bilang aku orangnya ekstrovert, tapi aku pribadi selalu merasa bahwa aku hanya butuh penyesuaian. Dalam artian, ya tergantung dari adanya situasi dan juga kondisi. Tahun 2024 kemarin benar – benar membawa aku memaknai apa itu proses sesungguhnya. Proses ketika aku bisa survive di lingkungan yang bagi aku ini merupakan awalan. Mendapatkan pengalaman dan relasi baru yang dulunya aku sangat excited, namun pada tahun 2024 lalu ketika aku berhadapan dengan kondisi tersebut aku menjadi orang yang takut dan ragu untuk menerimanya. Rumit emang, tapi bisa untuk dilalui. Dunia ini luas, dan masih banyak lagi langkah baru yang belum kita coba, dan banyak juga ujian yang belum kita rasain. Kalau ngga seperti itu, kita ngga bisa memaknai arti tumbuh sesungguhnya.
Dari kecil aku sudah tumbuh menjadi pribadi yang selalu merasakan panic attack, tumbuh di lingkungan yang serba harus terburu – buru, tidak diberikan waktu untuk memaknai dan menikmati yang terjadi hari ini. Lalu, apakah aku akan terus seperti itu? Tentu tidak. Di 2024 kemarin banyak hal yang mengharuskan aku untuk tidak mengulangi kesalahan yang sama di 2025. Salah satunya adalah menjadi pribadi yang tenang, menjadi pribadi yang terus menghargai apapun yang terjadi di hari ini. Kita bedah kali ya, di 2024 lalu aku selalu tergesah – gesah dalam mengerjakan sesuatu hal, selalu merasa kurang puas, yang akhirnya ya pusing sendiri. Contoh, aku adalah tipe orang yang selalu mencatat semua kegiatan yang mau aku lakukan di hari itu juga. Salahnya, aku selalu muluk – muluk dalam menjalaninya, ya misalnya kapasitas yang aku bisa itu 3 to-do list di hari itu, tapi aku memaksakan diri aku untuk selesai 5 to-do list sangking takutnya aku ngga produktive. Padahal realitanya, banyak kegiatan atau banyak hal yang ingin kita list di hari itu sama sekali tidak menjamin untuk kita produktive di hari itu. And ya, ini yang ingin aku perbaiki, pelan – pelan tapi pasti. Sebisa mungkin aku ngga terlalu memaksa diri aku, dan sebisa mungkin untuk selalu memahami kapasitas yang ada di dalam diri aku.
Satu lagi, dulu mungkin ketika aku salah dalam mengerjakan atau menjalankan sesuatu, terus melihat hal yang ngga sesuai sama kemauan aku. Itu akan menjadikan aku marah – marah ke diri aku sendiri, yang sebenarnya untuk apa aku kaya gitu, kan? Tapi, di 2025 ini aku bener – bener sedikit demi sedikit mulai masuk ke tahap ”yaudah gapapa”, ya gapapa dalam artian, it’s okey semuanya akan baik – baik aja, kok. Toh pun ada yang buruk di hari itu, ya cukup di hari itu kan? Bukan selamanya kehidupan kamu akan menjadi buruk, kan? Intinya ya sebisa mungkin aku akan percaya sama keputusan Tuhan, dan percaya sama diriku sendiri. Karena ya kembali lagi, ini dunia, seberharap apapun kamu di dunia, dunia ini emang tempatnya kecewa kan?
Komentar
Posting Komentar