PTS emang gapunya privilege?


Udah hampir satu tahun aku menjalani hari-hari menjadi anak perkuliahan yang sesuai dengan apa yang aku impikan dulu. Jadi anak Ilmu Komunikasi yang literally ini merupakan jurusan impian aku banget dari aku SMK. Kalo orang lain bilangnya jadi anak Ilmu Komunikasi tugasnya cuman ngomong aja, itu ngga banget sih. Berkecimpung di dunia media dan creative itu merupakan starter pack anak Ilmu Komunikasi, haha. Kalo soal pendidikan aku emang tipe orang yang punya pendirian cukup kuat soal itu. Seperti waktu aku SMK dulu Ibuku ngga mengizinkan aku buat masuk di jurusan Multimedia, tapi karena waktu itu aku yakin bahwa ini adalah mimpiku dan masa depanku, aku masih tetap dengan pendirianku bahwa aku ingin menjadi anak Multimedia. Sama halnya hingga saat ini, prinsipku mau aku kuliah dimana aja yang penting aku bisa masuk Ilmu Komunikasi, ya walaupun ketika tahun lalu aku buka pengumuman SNBT dan liat hasilnya aku kaya ngga terima gitu sih karena ngga lolos, hehe, yaudah kecewa sih pasti tapi yang namanya ikhlas itu juga harus.

Alhasil dari sekian banyaknya pertimbangan aku memutuskan buat ambil PTS, ya dan ini pointnya. Sejauh ini aku cukup bersyukur dengan realita yang harus aku hadapin bahwa aku emang ngga bisa buat masuk di kampus impianku. Karena mungkin Tuhan punya cara lain dan Tuhan tau mana yang terbaik buat aku. Kalo selama ini ngerasa masuk di PTN itu bakalan menjamin semuanya, beda sama PTS, yaudah kalo kita ngerasa ngga punya privilege itu ya kita sendiri yang bangun privilege itu, emang agak susah sih. Tapi kalo bukan dari kitanya yang mencari ya nggak akan dapet. Sebenarnya peran kita saat ini buat menjadi seorang mahasiswa yang dimana itu merupakan maha dari siswa itu aja sebenarnya udah menjadi sebuah privilege, karena masih banyak di luar sana uang ingin ada di posisi kita saat ini. Jadi kalo menurutku sebenarnya itu semua kembali kepada pribadi kita masing-masing.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah Hilang

Penerimaan dan Kesembuhan

Tumbuh Menjadi Anak Broken Home