makin kesini, makin nano-nano
Kadang ngerasa menjadi orang paling happy sedunia, kadang ngerasa menjadi orang yang paling terpuruk juga. Kadang ya ngerasa kaya antara senang, sedih, bahkan ya gaada rasa apa-apa aja gitu. Ngga tau kenapa, apa emang fasenya yang kaya gini, semakin kesini di usia 20 tahun ini kadang kita menjadi anak yang aktif dan excited banget akan banyak hal, tapi kadang juga jadi anak yang ngga ada excited sama sekali akan sesuatu. Semakin kesini, kenal sama orang baru merupakan suatu mimpi buruk aja gitu, semua ketakutan itu mulai muncul. Takut ngga diterima di lingkungan tersebut, takut dianggap aneh, takut menjadi beban di lingkungan tersebut. Tapi kadang ada satu moment yang bikin kita berani untuk bertemu orang baru. Suka keramaian tapi ya lebih baik ditempat sepi aja.
Banyak hal, banyak faktor yang menjadikan diri ini menjadi yang sekarang.
Salah satunya adalah respon diri sendiri terhadap apa yang terjadi didalam diri
sendiri. Kadang menjadi orang yang suka banget buat meyakinkan orang sekiat
untuk ngga insecure tapi ternyata diri sendiri payah dalam hal ini. Ada
satu hari yang ngebuat diri sendiri mau menerima diri sendiri dengan apa
adanya, tapi kadang ada juga suatu hari yang membuat diri sendiri kaya saling
menyalahkan keadaan seperti itu. Pada akhirnya semua masih perihal diri
sendiri, semua tentang menerima dan mengikhlaskan
Komentar
Posting Komentar