Pengalaman PKL

-
Di blog kali ini aku mau berbagi cerita sedikit tentang pengalaman aku selama PKL (Praktek Kerja Lapangan). Karena aku adalah siswi SMK, jadi ketika kelas 11 pasti diadakan program tersebut. Awalnya PKL disekolahku khususnya untuk jurusanku diadakan tahun lalu sekitar setelah hari raya idul fitri, cuman karena adanya pandemi terpkasa rencana itu hanya sebuah “rencana” saja. Waktu pelaksanaan program tersebut biasanya selama kurang lebih sekitar 6 bulanan, lagi lagi karena pandemi terpaksa hanya dilaksanakan selama 3 bulan. Akhirnya PKL di sekolahku dilaksanakan awal tahun 2021.

Awalnya aku dan 3 temanku memutuskan untuk memilih di salah satu radio yang ada di kotaku. Kami memutuskan fix untuk melaksanakan PKL disana, eh ndilalah ada aja rintangan yang harus kami lewati (ekhem), intinya aku dan 3 temanku gagal gengs untuk PKL di tempat tersebut. Yang sebenarnya dilaksanakan tanggal 4 Januari, eh jadi mundur gara-gara harus cari tempat PKL lagi , yaudah deh jalannya emang harus seperti ini habis mau gimana lagi. Setelah beberapa hari aku dan 3 temanku boring dirumah, akhirnya kami dipanggil untuk datang ke sekolah membicarakan soal PKL ini. Singkat cerita, akhirnya aku dan 3 temanku terpaksa untuk berpisah, rencana kami untuk PKL bersama, lagi-lagi itu hanya sebuah “rencana”. Kecewa sih, tapi ya gimana lagi, kita juga harus percaya dibalik ini semua pasti ada hal baik selanjutnya.

Sekitar tanggal 8 Januari, aku PKL sama salah satu teman aku, di salah satu percetakan. Awal-awal aku diposisikan dipekerjaan yang menurutku ngga masuk sama jurusanku tapi dengan hal seperti itu aku juga jadi belajar hal baru yang mungkin ngga ada di jurusanku. Setelah 2 hari aku ngejalani PKL, karena aku juga boring sama tugasku yang itu-itu aja akhirnya aku memutuskan buat menawarkan diri untuk melakukan pekerjaan yang sesuai sama bidang aku, design contohnya.

Dengan adanya PKL ini, aku belajar banyak hal, contohnya adalah aku bisa memahami karakter setiap individu, bagaimana caranya menghargai sesama individu, menghargai waktu, susah payahnya mencari uang, mencoba hal baru, nggak ngeluh dengan keadaan. Dan masih banyak lagi, yang mungkin kalo misalkan aku jelasin satu-satu bakalan panjang ceritanya (hehe, becanda). Oh ya satu lagi, aku jadi bisa untuk menghargai setiap moment yang tersisa, aku gunain dengan sebaik-baiknya, kenapa? Karena awal PKL aku ingin sekali rasanya cepet-cepet selesai atau bisa dibilang ngga kerasan, setiap saat ngelihatin jam melulu “hadeh kapan pulang nih, bosen”. Eits tenang saja sobat, hal itu terjadi hanya 2-3 hari aku ngejalani PKL, ya mungkin bisa dibilang beradaptasi dulu dengan lingkungan baru.

Beberapa minggu aku menjalani PKL, ada kabar bakalan ada anak baru dari kota lain yang bakalan PKL bersamaku, sempat mikir yang ngga-ngga sih. Takut mereka lebih baik dari aku dan teman-temanku, sampai aku dan temanku sepakat kalau kita bakalan ngelakuin one day one design, jadi sistemnya aku dan temanku perhari bakalan ngerjain 1 design dan itu harus selesai, ya walaupun ujung-ujungnya bakalan berhari hari ngerjainnya, it’s okay gamasalah yang penting selesai (jangan di contoh, plis).

Dan awal kenal, seperti biasa karna saya adalah orang yang sok cuek, sok bodo amat padahal peduli *ceilah, ya pasti ngobrol hanya karna ada perlu. Seminggu kenal udah tidak ada kata “sok jual mahal lagi” karna zuzur aku ngga nyaman kalo sok sokan cuek hadeh. Dan akhirnya setelah pertemuan dengan teman baru, lagi-lagi harus di buat menyesal oleh ekespektasi yang sebenarnya realitanya tidak seperti itu. Mereka asik, mereka baik, bahkan mereka sama seperti aku dan teman-temanku. Iya, kita semua sama sama belajar jadi sebenarnya apa yang musti di khawatirkan? Nggak ada, kadang kita sebagai manusia terlalu dihantui oleh pikiran-pikiran negatif yang sebenarnya itu membuat capek diri sendiri, iya ngga? Iyalah masa enggak.

Okey, sebulan sudah kayanya berkenalan dan mulai mengetahui satu sama lain dari mereka, dan mulai ada gosip-gosip drama percintaan, yaaaa bisa dibilang cinlok sih. Ngga tau juga cinlok beneran atau hanya sensasi semata. Seru banget, dan ngga nyangka bisa bertemu dan kenal dengan orang-orang baik seperti mereka, yang awalnya nge-judge mereka ngga asik, eh ternyata diluar ekspektasi. Memang benar sih, jangan lihat dari cover, kaya gini kan jadinya kalo udah kenal satu sama lain, hari hari yang sudah dilewati ngga kerasa udah mau pisah aja. Sedihnya lagi beda kota, yang mungkin setahun sekali ketemu saja ngga mungkin karna memang pasti bakalan sibuk sama dunia masing-masing. Penting banget sih menghargai setiap moment, tidak gegabah menilai orang, dan lebih bijak lagi dalam mengambil kesimpulan, aduh rasanya aku terlalu labil untuk menerapkan itu semua.


OKEY, SEGITU DULU YAAAAA. SELAMAT MEMBACA SEMUA!!🖤

Komentar

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Sudah Hilang

-
Kembali untuk menulis setelah beberapa minggu sempat hilang motivasi, dan bingung mau nulis apa. Memutuskan untuk menulis kembali karena dirasa kepala sudah mulai sibuk menyusun kata yang harus disuarakan melalui tulisan. Pertengahan tahun 2024 ini, Aku mendapatkan sesuatu hal yang sangat  Masyaallah  sekali.  Enjoy  dengan  daily life  ku yang super seru, banyak  explore  hal yang Aku takuti sebelumnya. Sampai akhirnya di akhir bulan Juli, tepatnya di tanggal 31, salah satu orang yang menjadi alasanku untuk terus bertumbuh lagi dan lagi, ternyata udah hilang, udah pergi jauh, udah ngga sabar mau ketemu Tuhan. Dari yang awalnya Aku merasakan tahun ini penuh dengan kebahagiaan, ternyata harus terkalahkan dengan satu kesedihan yang berdampak besar di kehidupanku. Kacau, berantakan, bingung, itu yang dirasakan. Hari demi hari Aku lewatin dengan beribu-ribu pertanyaan dan mencoba meyakinkan diri sendiri kalau ini ternyata bukan mimpi. Ini beneran suda...
Baca selengkapnya

Penerimaan dan Kesembuhan

-
Kadang kehidupan ini jadi yang paling dan harus ter planning banget, tapi kadang juga ya let it flow aja. Jalanin apapun yang udah terjadi. Proses buat menerima sebuah fakta yang rasanya untuk ikhlas itu emang berat banget. Beberapa waktu lalu sempat rame di media sosial terkait dengan seberpengaruh itu buat masuk di top perguruan tinggi. Ya, pointnya itu yang menjadi bahan overthinking selama ini. Gimana nggak, beberapa kali udah berusaha nih buat menerima segala realita yang ada, tapi tiba-tiba dibuat mikir lagi tentang seberpengaruh itu ternyata masuk di top perguruan tinggi. Di satu sisi era sekarang emang sesusah itu buat cari kerja, ya secara ngga langsung dengan masuk di top perguruan tinggi itu menjadi salah satu peluang yang cukup besar. Ya privilege lah ya. Tapi kadang kaya mikir juga, kalau emang realitanya ngga dapat rezeki untuk masuk di top perguruan tinggi itu, ya emang harus kita sendiri nih yang bangun privilege di tempat kita saat ini berjuang. Bangun personal bran...
Baca selengkapnya

Jadi cantik itu enak ga?

-
  Dari dulu emang bisa dibilang aku agak berbeda diantara kakak perempuanku. Ya, dari warna kulit, postur tubuh, bentuk muka, karakter, bahkan sifat pun tentu sangat berbeda. Kalo setiap lebaran selalu menjadi objek perbandingan, kalo dulu emang berada di posisi itu banyak sedihnya, yang sampe lebay banget, bahkan aku ya gamau untuk sekedar ketemu orang yang kaya gitu. Bahkan sampai akhirnya aku selalu mau apapun yang kakakku punya, saking ngga maunya aku untuk sekedar menerima diriku sendiri. Dulu aku yang selalu takut untuk sekedar berpakaian yang menunjukkan siapa aku, tapi sekarang aku menjadi orang yang berani dalam hal itu. Mungkin dulu perbedaan itu menjadikan sebuah ancaman buat aku pribadi, tapi semakin kesini, semakin dewasa aku jadi paham kalo setiap orang itu pasti punya versi cantiknya masing-masing. Kek semua itu kembali kepada pribadi dari masing-masing individu itu sendiri. Ibaratnya gini, kalo kita udah berusaha buat mencoba semuanya, kaya mulai berani untuk cari o...
Baca selengkapnya